Minggu, 08 Juli 2012

Yang kikir, yang pemurah

Di antara manusia ada yang kikir dan ada pula yang dermawan… Orang yang kikir mengukur laba rugi berdasarkan motif duniawi belaka…, sedangkan orang dermawan menilai laba rugi berdasarkan motif ukhrawi yang jauh lebih baik dan kekal…
Diriwayatkan, bahwa: Seorang lelaki pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah tetangganya seorang fakir yang banyak anaknya. Bila pemilik kurma itu memetik buah kurma, maka dia  memetiknya dari rumah tetangganya, dan jika ada kurma yang jatuh dan dipungut oleh anak-anak yang fakir itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itupun dipaksa dikeluarkan…
Orang fakir itu mengadukan hal ini kepada Rasulullah SAW dan beliau berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: “Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Fulan, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga”. Pemilik kurma itu menanggapi: “Hanya sekian tawaran tuan?” Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya”… Pemilik kurma itu pergi.
Pembicaraan dengan Nabi SAW tersebut terdengar oleh seorang Dermawan yang langsung menghadap kepada Rasulullah SW dan bertanya: “Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadi milikku?” Rasulullah SAW menjawab: “Ya!” Maka pergilah orang itu menemui sang pemilik kurma. Pemilik pohon kurma itu berkata: “Apakah anda tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa aku catat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma dan tidak ada satupun yang buahnya selebat itu?” Orang Dermawan tadi menanggapi: “Apakah anda mau menjualnya?” Ia menjawab: “Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, tapi… pasti tidak akan ada yang sanggup”. Dermawan itu mengatakan: “Berapa yang anda inginkan?” Ia berkata: “Aku inginkan empat puluh pohon kurma”. Ia terdiam kemudian berkata lagi: “Anda minta yang bukan-bukan, baik aku berikan empat puluh kurma kepadamu, dan aku minta saksi jika anda benar mau menukarnya”. Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan pertukaran itu.
Dermawan tadi menghadap Rasulullah SAW dan berujar: “Wahai Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikmu dan aku akan serahkan kepada tuan”. Maka Rasulullah SAW berangkat kepada pemilik rumah yang  yang fakir itu dan bersabda: “Ambillah pohon kurma itu untukmu dan kelurgamu”. Sehubungan dengan kasus inilah turun surat Al Lail (S: 92) dari ayat 1 hingga terakhir. (Lihat, Jalaluddin As Suyuthi/ Ad Darr al Mantsur/ Juz X/ hal 278)
Terjemahan maksud surat Al Lail:
1.  Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
2.  Dan siang apabila terang benderang,
3.  Dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
4.  Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
5.  Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
6.  Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),
7.  Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
8.  Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
9.  Serta mendustakan pahala terbaik,
10.  Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
11.  Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia Telah binasa.
12.  Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,
13.  Dan Sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
14.  Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
15.  Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
16.  Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
17.  Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
18.  Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
19.  Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
20.  Tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) Karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
21.  Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

Abdul Muis Mahmud
UG-Jumat, 24 Desember 2010 pukul 7:56:31

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tuangkan komentar sahabat disini, Terimakasih sebelum dan sesudahnya...!!!

Follower

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More