1. Bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Juni 2012 telah dilaksanakan Kongres Mahasiswa Universitas Riau ke XIX bertempat di aula P3NFI Gobah. Pada awalnya sidang berlangsung aman dan tertib, tetapi tiba-tiba datang beberapa kelompok mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi tentang status kepesertaan, Panitia dan SC coba menjelaskan tapi masa yang cukup besar itu tidak menerima sehingga sidang berakhir chaos sekitar pukul 18.00 WIB. Atas dasar pertimbangan kondisi yang tidak kondusif dan mengkhawatirkan terjadinya kejadian yang tidak di inginkan Stering Comitte (SC) memutuskan agar Kongres di Scorsing sampai suasana kondusif.
2. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 8 Juni 2012 telas terjadi aksi demonstrasi oleh mahasiswa yang mengatas namakan Forum Mahasiswa penyelamat kongres di beberapa titik di Kampus Universits Riau, puncaknya pada pukul 15.30 wib massa aksi mendatangi BLM Universitas Riau dengan tujuan menutut kepada SC untuk melajutkan Kongres, tapi karena SC tidak berada ditempat massa aksipun melakukan aksi perusakan plang nama BLM Universitas Riau dan melakukan penutupan jalan didepan Sekretariat BLM dengan membakar ban bekas.
3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 9 Juni 2012 telah terjadi aksi demonstrasi di Rektorat Universitas Riau yang merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya dengan tuntutan yang sama.
4. Bahwa pada hari sabtu tanggal 9 Juni 2012 SC menyatakan bahwa Kongres belum dapat dilanjutkan dikarenakan kondisi yang belum kondusif untuk pelaksanaan Kongres, SC merupakan pihak yang memiliki hak untuk memberi pertimbangan terkait kelanjutan pelaksanaan Kongres sebagaimana yang tercantum dalam PUOK dan peraturan Pemira Universitas Riau.
5. Bahwa pada hari Senin tanggal 11 Juni 2012 kongres kembali dilanjutkan, mulai pada pukul 08.00 wib bertempat di Aula Ahmad Yani Komplek Baterai Q Marpoyan. Kongres tersebut dihadiri oleh mayoritas Perwakilan Fakultas dan UKM Se-UNRI. sehingga ke absahan kongres adalah Sah sesuai denga Peraturan PEMIRA Universitas Riau.
6. Bahwa pada pelaksanaan Kongres tersebut diatas pada awalnya berlangsung tertib dan aman. Sekitar pukul 12.30 massa yang menolak Kongres mendatangi lokasi kongres dan kembali meminta kongres untuk dihentikan. Sehingga kondisi kongres menjadi tidak kondusif sehingga pada pukul 14.000 wib kongres kembali di scorsing. Hal itu diakibatkan suara sudah mengarah pada bentrokan fisik dan juga argument massa anti kongres yang mengatakan kongres illegal karena tidak mengantongi izin dari Rektorat dalam pelaksanaannya. Walaupun secara aturan kelembagaan mahasiswa pelaksanaan sidang/kongres mahasiswa tidak memerlukan izin dari Rektorat dalam pelaksanaannya.
7. Bahwa pada hari Selasa sore tanggal 12 Juni 2012 telah ada pertemua PR3, PD3 Se-UNRI dan SC dengan menghasilkan keputusan: Kongres Mahasiswa yang telah berjalan adalah sah dan hasilnya tidak perlu dipermasalahkan, Kongres mahasiswa akan dilanjutkan pada Hari Rabu tanggal 13 Juni 2012 pukul 08.00 wib atau pukul 13.00 wib. Terkait aspirasi mahasiswa FAPERIKA tentang status BEM dan BLM nya akan dibahas di Komisi Khusus pada saat kongres.
8. Bahwa pada malam harinya tanggal 12 Juni 2012, PD3 Fisip mengadakan pertemuan dengan perwakilan mahasiswa Faperika dan lainnya, yang juga merupakan amanah dari pertemuan PD3 se-universitas Riau guna menyampaikan hasil keputusan yang telah ada. Tetapi pertemuan yang seyogyanya sebagai sarana menyampaikan informasi malah menjadi pengambilan keputusan yang bertolak belakang dengan keputusan yang telah diambil oleh Forum PD3, yang mana Kongres mahasiswa dinyatakan tidak dapat dilaksanakan karena ada beberapa hal yang belum ada kejelasan informasinya dan adanya penyampaian bahwa apabila kongres tetap dilanjutkan maka akan terjadi bentrokan antara massa yang pro dan kontra pelaksanaan kongres mahasiswa.
9. Bahwa Pada hari Rabu Tanggal 13 Juni 2012 Pagi pukul 08.00 hingga pukul 09.45 telah terjadi aksi Demonstrasi Ratusan Massa Mahasiswa perwakilan seluruh Fakultas Se-UNRI yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Penyelamat Kongres bertempat di Rektorat UNRI dengan Tuntutan: Mendesak Pihak Rektorat tidak mengintervensi Kongres Mahasiswa UNRI yang merupakan Forum tertinggi Mahasiswa UNRI, Mendesak SC dan Panitia agar tegas dan tidak mudah terintervensi oleh pihak manapun, Mendesak SC dan Panitia untuk melanjutkan Kongres mahasiswa, dan Mendesak semua Pihak untuk menyukseskan Kongres mahasiswa dengan demokratis dan Tanpa Anarkis.
10. Bahwa Pada hari Rabu Tanggal 13 Juni 2012 Pukul 10.30 Kongres Mahasiswa dilanjutkan dengan mengundang seluruh delegasi yang berhak bertempat di aula BPTP marpoyan. Kongres selesai dilaksanakan pada pukul 12.45 dengan terpilihnya Toni Era Wijaya Sebagai ketua Umum BLM UNRI periode 2012-2013.
11. Bahwa pada Hari Rabu Tanggal 13 Juni 2012 Pembantu Rektor III mengundang PD3 Se-UNRI, SC, Panitia dan Perwakilan Mahasiswa Faperika untuk rapat pada pukul 16.00 membahas kelanjutan kongres Mahasiswa, padahal kongres mahasiswa sudah selesai pada siang harinya.
12. Bahwa pada hari Rabu Tanggal 13 Juni 2012 pukul 16.00 dilaksanakan rapat PR III, PD3 Se-UNRI, SC, Panitia dan Perwakilan Mahasiswa Faperika bertempat diruang PR3 lantai 2 Rektorat UNRI. Di luar ruangan PR3 telah ada massa Anti Kongres sebanyak lebih kurang 30an yang mengawal jalan pertemuan agar tetap menetapkan kongres tidak bisa dilaksanakn dan dianggap tidak sah. Sementara diluar rektorat masa pendukung kongres yang berjumlah 50an orang yang telah menyelesaikan tahapan pelaksanaan kongres mahasiswa datang dan menuntut PR3 untuk mencabut keputusannya tentang penolakan pelaksanaan kongres dan menginginkan hasil yang telah ada untuk dapat diterima sebagai keputusan yang sah dan legal.
13. Bahwa sekitar pukul 16.45 Massa Pro Kongres yang tidak kunjung diterima oleh PR3 memutuskan untuk naik ke lantai 2 rektorat untuk menyampaikan langsung aspirasi mahasiswa UNRI dari semua Fakultas tentang hasil kongres mahasiswa kepada Bapak Rahmad MT selaku PR3 Universitas Riau.
14. Bahwa saat masa pro kongres sampai dilantai 2 rektorat mereka disambut cacian dan makian oleh masa kontra kongres telah lebih dulu berada disana. Suasana yang tidak kondisif tersebut berubah menjadi ajang dorong-dorongan antara kedua kubu tersebut, bahkan sempat terjadi beberapa kali tindakan pemukulan antar kubu yang ada.
15. Bahwa sekitar Pukul 17.00 wib PR 3 keluar untuk menenangkan masa yang mulai tidak terkendali, tetapi itu tidak berpengaruh secara langsung. Selanjutnya PR 3 memerintah untuk massa yang ada turun kelantai satu dan cukup menunggu disana. Scurity pun langsung mengarahkan masa secara bertahap untuk turun, tetapi diluar dugaan tiba-tiba masa kontra Kongres bertambah 20an orang sehingga semakin menambah orang-orang yang ada disana. Massa pro dan kontra kongrespun terlibat bentrokan fisik. Tenaga pengamanan yang ada tidak sanggup lagi mengendalikan massa, sehingga seorang pegawai rektorat berinisiatif membubarkan masa dengan Racun Api. Setelah itu massa pun bubar, yang pro kongres lari kearah WC sebelah kiri lantai 2 sedangkan masa kontra kongres turun kelantai 1.
16. Bahwa setelah itu masa pun terpisah, massa pro kongres bertahan dilantai 2. Saat massa pro kongres akan turun sesuai instruksi PR 3, tiba-tiba terjadi serangan secara frontal dari masa kontra kongres berupa lemparan batu dan keramik. Seluruh akses keluar rektorat ditutup dan dikuasai oleh massa kontra. Massa pro kongres hanya bias bertahan, tapi tak lama berjalan masa kontra kongres yang semakin banyak mendesak dan menyerang mass pro kongres dengan kayu dan lembaran batu hingga terdesak sampai ke lantai 3 rektorat Unri.
17. Bahwa sejalan dengan proses pengepungan massa pro kongres pertemuan di ruang PR 3 terus berlanjut. Sekitar pukul 20.00 datanglah oknum yang mengaku alumni menjumpai PR3 melakukan Lobby yang tidak diketahui oleh SC dan panitia terkait apa pokok pembahasannya. Yang pada akhirnya semakin mengokohkan keputusan Untuk menolak hasil kongres yang ada.
18. Bahwa proses pengepungan Massa pro kongres terus berlanjut hingga pukul 23.00 wib dengan beberapa kali terjadi lemparan batu dari masa kontra kongres yang ada dibawah. Kondisi massa pro kongres yang tertahan di lantai tiga cukup memperihatinkan, selain tertekan secara psikologis mereka juga harus menahan haus dan lapar karena tidak adanya pasokan makan dan minum, mereka juga kesulitan melaksanakan kewajiban sholat karena ruangan yang ada direktorat sudah terkunci. Hal itu terjadi kurang lebih 7 jam, tanpa ada kejelasan tindakan dari pihak rektorat untuk mengeluarkan massa yang terkurung tersebut.
19. Bahwa pada pukul 23.00 wib, massa kontra kongres yang mengepung massa pro kongres semakin bertambah hingga mencapai jumlah kurang lebih 200 orang dengan berbagai senjata mulai dari kayu, clurit dan pisau. Sementara massa pro yang tertahan diatas hanya berjumlah 50an orang. Menyadari kondisi tersebut massa pro kongres kongrespun berinisiatif mempersenjatai diri dengan segala hal yang ada disekitarnya.
20. Bahwa rekan-rekan dari massa Pro Kongres yang mengetahui bahwa rekan mereka sedang terkurung dan dalam kondisi berbahaya berinisiatif mengumpulkan massa untuk dapat membebaskan rekan mereka yang sudah terkurung cukup lama dilantai 3 rektorat dengan massa kurang lebih 150an orang. Tapi massa yang ingin menyelamatkan/mengevakuasi massa pro kongres masih menunggu kedatangan dari pengamanan pihak Kepolisian yang telah disampaikan oleh pihak security, karena mereka juga menghindarkan terjadinya bentrokan yang akan semakin mempekeruh keadaan.
21. Bahwa Hingga sekitar Pukul 23.00 wib pengamanan dari pihak kepolisian tidak kunjung datang, sedangkan massa kontra kongres yang semakin banyak tiap menitnya sudah beranjak naik ingin melakukan penyerangan terhadap massa pro kongres yang tertahan dilantai 3 Rektorat Universitas Riau. Bentrokanpun tak terelakkan massa pro kongres yang jumlahnya kalah banyak terdesak dan hanya bisa bertahan dari lembaran batu dan pukulan kayu dari massa kontra kongres.
22. Bahwa, mengetahui keadaan rekan-rekannya dalam keadaan berbahaya. Massa pro kongres yang berkumpul didepan UP2B bergerak maju menuju rektorat guna menyelamatkan rekan-rekannya. Bentrokan pun pecah diluar dan didalam rektorat, pengamanan universitas riau tidak bisa berbuat banyak. Kondisipun semakin tidak terkendali, upaya untuk menghubungi pihak kepolisian dan rektorat percuma karena tidak ada jawaban pasti.
23. Bahwa pada pukul 01.00 wib, massa kontra kongres berhasil dipukul mundur oleh massa yang ingin menyelamatkan rekan mereka yang terkurung direktorat. Mereka yang dari tadi terkurung berhasil keluar dan bergabung dengan rekan-rekannya, sedangkan massa kontra kongres terdesak hingga di depan gedung BPTIK. Selain itu juga massa pro kongres bersama Scurity Unri berhasil mengamankan Provakator dari massa kontra kongres yang tidak sempat melarikan diri.
24. Bahwa pada pukul 01.00 wib setelah rektorat berhasil untuk dikondusifkan oleh massa pro kongres, Rektor Unri, PR 1, PD 3 F. HUkum dan Pihak Kepolisian datang menemui massa pro kongres yang ada guna berdiskusi penyelesaian masalah kericuhan yang terjadi. Massa pun menerima tawaran diskusi tersebut.
25. Bahwa dalam diskusi tersebut pada garis besarnya rector akan mencoba menyelesaikan permasalahan ini secara langsung dan cepat serta meminta agar seluruh massa yang ada untuk segera membubarkan diri kembali kerumah masing. Merasa jawaban Rektor hanya bersifat normatif, masa ingin ada jaminan bahwa keputusan PR 3 yang menjadi sumber permasalahan ini dicabut dan kongres mahasiswa yang telah sesuai dengan aturan kelembagaan mahasiswa tersebut dinyatakan sah dan legal.
26. Bahwa pada saat terjadi diskusi dan belum menemukan titik temu, tiba-tiba terjadi serangan balik dari massa kontra kongres yang sudah kembali berkumpul didepan gedung BPTIK. Bentrokanpun kembali pecah, Rektor bersama pimpinan lainnya pun pergi menyelamatkan diri. Bentrokan terjadi sampai pukul 02.30 wib.
27. Bahwa pada pukul 02.30 wib kondisi sudah mulai mereda, massa kontra kongres sudah tidak terlihat lagi. Massa pro kongres secara perlahan mulai meninggalkan lokasi rektorat untuk pulang. Tetapi diperjalanan menuju gerbang binakrida, tiba-tiba serangan kembali terjadi oleh massa kontra kongres yang jumlahnya bertambah banyak. Bentrokan pun kembali terjadi hinggal pukul 04.30wib.
28. Bahwa karena massa pro kongres yang sudah banyak bubar dan kalah jumlah akhirnya ditawarkan untuk menghentikan pelemparan batu, pada awalnya proses negosiasi perdamaian berlangsung aman. Tetapi tiba-tiba serangan batu dalam jarak yang cukup dekat kembali terjadi hingga massa pro kongres terpukul mundur dan tidak mungkin bisa melawan lagi. Lemparan batupun terus terjadi, massa kontra kongres berhasil menangkap 5 orang massa pro kongres dan membawanya ke Rektorat Unri. Sepanjang perjalanan 5 orang massa pro kongres yang mereka tangkap mengalami pemukulan dan penganiayaan.
29. Bahwa 5 orang massa pro kongres yang berhasil ditangkap adalah : Jefriady (F. Teknik), Izzudin (F. Teknik), Ali Thamrin (F. Teknik), Marwan (Faperta) dan Hervana Wahyu. P (F. Hukum). Dan baru dilepaskan melalui negosiasi dengan pihak security pada pukul 06.00 wib dengan kondisi babak belur akibat pukulan dan tendangan serta hantaman benda lainnya.
30. Bahwa tindakan pemukulan tersebut telah dilaporkan kepihak Kepolisian Sektor Tampan, dan menuju proses berikutnya.
Contact Person: Novri Andri Yulan (Presiden Mahasiswa UNRI 2011-2012) 081275661702
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuangkan komentar sahabat disini, Terimakasih sebelum dan sesudahnya...!!!